Peringatan Isra Mi’raj Pada Pengadilan Agama Sangatta (17/02)

Sangatta – Kamis (17/02/2023) | Pengadilan Agama Sangatta (PA Sangatta) melaksanakan kegiatan peringatan Isra Miraj tahun 1444 H. Kegiatan ini pada dasarnya diselenggarakan atas dasar inisiasi dari Ketua Pengadilan Agama Sangatta H. Rofik Samsul Hidayat, S.H,  menganggap acara ini sangatlah penting untuk diselenggarakan, mengingat fungsinya yang sangat luar biasa bagi warga PA Sangatta. Dimana seluruh warga PA Sangatta dapat mengambil banyak hikmah dari adanya peristiwa Isra Mi’raj dan juga sebagai sarana silaturakhim berkumpulnya seluruh warga PA Sangatta. Adapun pelaksanaan peringatan Isra Mi’raj ini mengambil tema ”Dengan Isra’ Mi’raj menguatkan Ukhuwah Islamiyah dan menambah kecintaan terhadap akhlak Nabi Muhammad S.A.W”.

Kegiatan dimulai pada Pukul 14.00 WITA dengan dihadiri oleh seluruh pegawai PA Sangatta dan seluruh keluarganya, dipandu oleh Rizal Habibunnajar, S. H selaku master of ceremony. Kegiatan dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Reza Urrahman (Juara harapan 1 MTQ Tahun 2022). Dalam kesempatan tersebut Reza membacakan surat Al-Isra ayat 1 sesuai dengan apa yang digambarkan dalam Al-quran mengenai kebenaran peristiwa Isra Mi’raj. Kegiatan Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian sambutan oleh Ketua PA Sangatta. Dalam sambutannya beliau mengucapkan syukur “Alhamdulillahi robbil alamin pada tahun ini Pengadilan Agama Sangatta dapat kembali menyelenggarakan acara peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW sebagaimana biasanya, sebagai umat Islam sudah sewajarnya kita mengenal lebih dekat junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, semuanya itu semata-mata untuk ketaqwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Dengan demikian kita dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah, dapat lebih baik menjalankan perintahnya sekaligus dapat menjauhi larangan-larangan Allah subhanahu wa ta'ala. Semoga Allah kembali mempertemukan kita di peringatan Isra Miraj di tahun-tahun berikutnya.”

Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian Mauidhoh Hasanah oleh Pimpinan Majelis Ta’lim “Berkat Sidin” Sangatta, Guru Muhammad Syaikhu Riza, S. HI. Dalam penyampaiannya beliau menjelaskan makna Isra Miraj’ yang tersusun dari kata Isra yang berarti perjalanan dan Mi’raj yang berarti naik. Dua istilah tersebut dapat menjelaskan bahwasannya Isra Mi’raj dapat diartikan sebagai peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW dari masjidil haram ke masjidil aqsa dan peristiwa naiknya Nabi Muhammad ke sidratul muntaha. Adanya dua peristiwa tersebut melahirkan sebuah perintah untuk melaksanakan sholat 5 waktu dari yang semula berjumlah 50 kali dalam sehari. Fungsi sholat yang luar biasa sesuai dengan tema peringatan Isra Mi’raj, bagaimana sholat dapat mendorong setiap pegawai PA Sangatta menjadi pegawai yang Profesional, Akuntabel, Smart dan Santun. Pertama Sholat mengajarkan seseorang harus profesional dengan harus tahu bagaimana cara melaksanakan sholat. Hal tersebut sesuai dengan pelaksanaan tugas dari setiap pegawai dimana setiap pegawai harus mengetahui bagaimana melaksanakan tugas yang diberikan. Kedua sholat mengajarkan menjadi pribadi yang akuntabel dengan mengajarkan akan adanya pertanggungjawaban di akhirat. Bagaimana seseorang dapat melaksanakan sholat dalam sehari. Tentu hal tersebut akan menjadi catatan seseorang akan adanya pertanggungjawaban di akhirat nantinya. ketiga sholat mengajarkan kita menjadi menjadi pribadi yang smart. Sholat mengajarkan kita harus mengingat jumlah rakaat tiap sholat, bacaan sholat dan hal yang harus diketahui. Dorongan ini membuat kita semua menjadi kita mudah untuk memahami hal-hal lainnya dengan otak kita terbiasa akan menghafal. Keempat sholat dapat mengajarkan kita menjadi pribadi yang santun. Dengan sholat mengajarkan untuk tidak tergesa-gesa yang membuat seseorang lebih tenang dan berpengaruh ke kepribadian seseorang menjadi santun. Setelah penyampaian Mauidhoh Hasanah kegiatan kemudian ditutup dengan berfoto bersama dan dilanjutkan dengan menikmati aneka kue kering & kue basah yang dibawa oleh masing-masing pegawai untuk dikumpulkan dan  dinikmati bersama. (lilik’80)